Mobil Kami, Rumah Kami E-mail
User Rating: / 0
PoorBest 
Written by Eva Simanjuntak   
Wednesday, 17 March 2010 06:24

“Mobil kami adalah rumah kami. Segala aktivitas kami lakukan di dalam mobil. Kami tidur, makan, bahkan memasak dengan mobil. Berbagai perlengkapan kami sediakan untuk menemani kami sepanjang perjalanan...”


Ungkapan ini meluncur dari Liliana Schmid yang telah berkeliling dunia selama 25 tahun bersama suaminya, Emil Schmid dengan menggunakan Toyota Land Cruiser FS 60.  Tak heran, pasangan berkebangsaan Swiss tercatat dalam Guiness Book of The Record dan mendapat penghargaan World Record Travelers.


”Perjalanan tur dunia selama seperempat abad itu dihabiskan di sejumlah wilayah melintasi 56 negara dan sudah menempuh perjalanan sejauh 650 ribu kilometer,” ujar Lilian saat singgah ke  Kopi Tiam Ong di Jalan Dr Mansyur, Selasa siang (16/3).


Diungkapkannya, keputusan melanglang buana selama dua puluh lima tahun diambil lewat pertimbanganan yang matang. Setelah menikah, keduanya tak dikaruniai anak dan masing-masing hanya memiliki satu saudara. Sedangkan orangtua sudah lama meninggal dunia. Di kampung halamannya, Swiss, pasangan berambut pirang ini pun tak punya tempat tinggal menetap.


“Selama dua tahun kami mempersiapkan perjalanan ini. Kami menambung dan usia 42 usai bekerja, kami memutuskan untuk mencari sesuatu yang baru untuk mengubah hidup. Awalnya coba-coba satu dua bulan, sampai ketagihan. Kini, gak bisa lagi dihentikan,” cerita wanita bermata hijau ini seraya tertawa.


Emil, sang suami menambahkan, banyak hal yang bisa didapatkan saat berkeliling dunia mengendarai mobil tuanya. Bertemu dengan orang baru dari negara lain, serta daerah-daerah baru yang sangat eksotis.

Mengenal lebih dekat budaya orang lain dan hal-hal unik di sebuah daerah yang baru mereka kunjungi, juga kenikmatan tersendiri buat pasangan yang menghabiskan perayaan perak perkawinannya di negeri orang ini. Mereka juga tak menghabiskan waktu lama untuk singgah di sebuah daerah baru.


Emil menuturkan, setiap negara yang dia kunjungi punya cerita masing-masing. Namun, kalau ditanya negara mana paling membuatnya terkesan, Aljazair adalah  kata pertama yang dilontarkannya. Negara di benua Afrika ini sangatlah menantang, karna sejauh memandang gurun pasir menghempang luas. “Dulu, ketika berkunjung ke sana dan melintasi gurun, adalah sebuah tantangan. Kini, kegiatan itu agak sedikit berbahaya, karna faktor panasnya cuaca dan aktifitas gurun di sana,” jelas Emil.


Usai berkeliling di tanah air, rencananya mereka akan berlanjut ke Papua Nugini. Negara tetangga ini adalah tujuan berikutnya setelah usai menjelajah ke Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

 

EVA SIMANJUNTAK|GLOBAL|MEDAN

Comments (0)
Share